Cinta, Eksistensialisme, Puisi

NIHIL

 

youand me

Mungkinkah aku tak sedih
ketika darahmu mendidih
karena hidup begitu pedih
dan semua suara jadi lirih
perih

Pun punuk pelantun
puisi padang pualam!

Subuh bagimu kelam
temaram teramat keramat
ibadahmu, Naar!
Dosamu, Jannah!

bualan bulan bulanan
bumi batu batin beku

Dan kau tak bisa lagi teriak
“Merdeka” atau “Ahad!”
Tak ada versa tak ada makna
tak ada ada, yang ada nihil

Hutang hulu hulubalang
Hilang Hilir Hidup

Masih sudikah kau bercinta
kalau kau tahu nihil
sudikah mencipta
kalau kau tahu nihil
sudikah bersuka berduka bersua berdua
kalau kau tahu nihil?

nol satu nol satu
esa non esa non

Aih, kau lupa!
bahwa nol dan satu
tercipta dari aku
untuk kau!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.