Terus terang, saya takut kejadian menara babel kembali terulang. Kamu tahu kan, ketika budak-budak babylon menghancurkan menara yang mereka bangun karena mereka tak tahu apa artinya–yang tahu artinya hanya para konseptor, arsitek kelas atas, yang tidak mau mendidik para budak karena mereka butuh para budak tetap bodoh supaya jadi budak?
Hari ini ada pencapaian besar. Gelombang Gravitasional kini bisa dideteksi. Apa itu gelombang gravitasional?
Untuk menyederhanakannya, itu adalah gelombang ke ‘ada’ an sebuah benda fisik yang memiliki massa dan energi. Ruang kosong (space) tidaklah kosong. Kekosongan bisa bereaksi ketika ada yang mengisi. Isinya adalah benda dengan massa dan energi tadi. ‘Gaya tarik’ gravitasi adalah sebuah istilah yang kurang tepat, karena gravitasi tidak ‘menarik’. Gravitasi bermain dengan ‘keberadaan’, yang membuat ruang kosong jadi bergelombang, melengkung, atau terlipat. ‘Gaya tarik’ gravitasi ini yang membuat planet berputar mengelilingi matahari, adalah karena matahari membuat ruang kosong menjadi ‘tertekan’, hingga planet-planet yang memiliki massa dan energi berputar mengelilinginya.
Einstein memberi contoh dengan membentangkan seprai di atas udara (empat orang menahan setiap sudutnya). Ia menaruh sebuah bola yang besar dan berat di seprai itu hingga seprai itu melengkung ke dalam. Lalu ia melemparkan bola kecil yang dengan energi dan massanya berputar mengelilingi bola besar. Itulah cara gravitasi bekerja.
Masih kurang jelas? Bayangkan Anda ada di sebuah pesta yang banyak orang. Tiba-tiba masuklah seorang gadis yang sangaat cantik ke ruangan. Semua orang tertarik padanya–para pria berputar di sekitarnya, para wanita menjauh dan mulai mencibir atau memuji diam-diam. Si perempuan cantik itu adalah Matahari di galaksi pesta tersebut. Dan para tamu–baik pria atau wanita, terpengaruh dengan gravitasi si Matahari.
Namun gelombang gravitasi yang dipancarkan setiap tamu-tamu pesta, hampir tidak mungkin dibaca karena riaknya sangat-sangat kecil. Kalaupun energi dan massanya besar, seperti planet atau matahari-matahari lain di galaksi lain, sulit juga menemukan gelombang gravitasinya. Bukan karena kita tak bisa membacanya, tapi karena ada begitu banyak bintang, matahari, dan lubang hitam di luar sana yang mana semuanya mengeluarkan gelombang. Kita tidak bisa membedakan gelombang mana punya siapa. Sampai satu hari yang lalu.
Sampai alat besar bernama LIGO ini berhasil mendeteksi gelombang gravitasi dari dua buah lubang hitam yang saling berkelindan. Satu lubang hitam ukurannya bisa jutaan bahkan milyaran Matahari kita. Jadi lubang hitam adalah benda terbesar di alam semesta yang kita tahu. Kelindan ini terjadi 1.3 milyar tahun yang lalu, dan gelombangnya terasa hari ini, terdeteksi dengan pasti oleh LIGO. Anda bisa simak liputannya di bawah ini.
Masih kurang jelas? Anggaplah perempuan cantik di pesta tadi adalah Lubang Hitam yang menghisap seluruh alam semesta pesta. Dia membuat hati-hati para pria patah karena ditolak, dan emosi para wanita pecah karena cemburu. Lalu masuklah pria itu, pria paling tampan di pesta, lubang hitam yang lain. Dan mereka berdansa di pesta itu, hingga semesta pesta terpana, teraduk, tertarik, dan tidak bisa melupakan tarian dua lubang hitam yang terjadi 1,3 milyar tahun yang lalu.
Semoga Anda mengerti dan bisa mengajari orang lain tentang pencapaian besar hari ini. Jauh lebih besar dari perseteruan politik kita sehari-hari. Jauh lebih besar daripada perbedaan kita. Dan semoga ini bisa berlanjut terus, tanpa ada budak-budak bodoh yang tidak mengerti dan ingin menghancurkan peradaban yang kita buat sama-sama selama ribuan tahun umur spesies kita. Tidak ada cara lain untuk mencegah tragedi menara babel selain membuat kesetaraan, menyebar pengetahuan, dan menghancurkan kebodohan dengan kasih sayang dan pendidikan.
Karena pencapaian ini tidak dilakukan oleh segolongan orang, tapi bermacam-macam orang: agamis, atheis, liberal, konservatif, straight, gay, semua. Jangan kehilangan satu orang pun. Jangan renggut Hak Asasi satu orang pun. Jangan buat menara Babel.
Jangan.
Pak dosen, kapan-kapan bahas tentang sejarah seni+dinamika sosialnya dong. Atau mungkin bisa juga dikaitkan sama konsep wacana dan kekuasaannya foucault hahaha
Bisa2. Udah baca yang kritik buku Fiksi Benang Merah? Itu banyak referensi sejarah seninya.
Belum pak. Makasih infonya, semoga budaya literasi gak mati suri lagi 🙂
Silahkan baca https://eseinosa.wordpress.com/2015/12/11/badut-zarathustra-dan-labirin-ruhlelana-bagian-i-dari-v/
Makasih ya udah mampir2.