Cinta, Puisi

Bar

Tuangkan kesepian dengan penuh ke gelas ini
dan mari kita teguk bersama sampai dasarnya

Ada musik Blues mengalun dari seorang pianis
seperti kita berdua, iapun kesepian memainkan
Round Midnight dengan improvisasi curahan hati

Aku bisa menghirup aroma sherry dari nafasmu
dan kau seperti sengaja menghirup aroma whisky
yang menguap dari bibirku

Lalu kita berteriak pada Bartender
untuk memenuhi lagi gelas kita

dengan kesepian

Kita bicara soal keramaian dan kesenangan
agar segala perih ini punya makna
cinta yang sedang kita buang-buang
kita hamburkan dalam kata-kata

Lalu kita tenggak lagi kesepian ini
“Hey, salah satu dari kita harus sober”
kataku

Kau malah mengajakku berdansa
dalam alunan musik improvisasi

Seperti sang Pianis, kita berdua tidak peduli
kita menari dan tersenyum menikmati
sampai bibir kita hampir bertemu
Lagu keburu selesai dan senyap…

Senyap menghentikan kita

Saatnya pulang, kau kuantar ke depan
udara dingin, taksi melipir

Matamu bilang, ikutlah denganku
Mataku bilang, ya, aku ikut

Mata kita kesepian yang bicara
kau bawa pulang sedikit aku
aku sedikit kau

Esok pagi toh sedikit akan habis
kita biarkan masing-masing berlalu

Kau menuju atas kota ke hingar-bingaran
aku kembali ke bawah, ke subway bising bau pesing

Kesepian kau bawa ke atas
kesepian kubawa tenggelam

Dan dalam gelap-terang
kita bercinta sendiri-sendiri

Subway Brooklyn-Manhattan, 2016

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.