Alam, Eksistensialisme, Memoir, Perlawanan, Puisi

Melihat Indonesia Dari Jauh

freezing_rain_on_tree_branch

Aku di negeri orang dan tadi malam hujan batu menimpa kepalaku
Di kampung halaman aku dipandang terhormat, apa aku mesti pulang?

Melihat Indonesia dari jauh
Ada kerinduan kesumat yang salah alamat
Maksud hati memuja rumah tapi yang terlihat
adalah penjara dengan jeruji keacuhan tingkat

… Dewa

Di kelas, kami membaca teks dari para begawan
soal Indonesia dari mata tajam para ilmuan
kritik kebudayaan yang terasa merendahkan
kami tersinggung, kecewa meyadari pikiran
orang-orang cerdas melihat negeri tiran

Lalu kini kami yang jauh
meneropong negeri lewat jendela
dan kami mulai paham kenapa
para begawan menulis berpeluh

Karena cinta dari kejauhan
jarak dan waktu memberi kejernihan
melihat kebencian dan ketersesatan
lebih jelas daripada di pekarangan

Aih, jiwa ingin kembali
tapi tubuh tercekat
kami ingin kembali
tapi tidak terlalu cepat

Siapa yang tidak kangen
pada keluarga dan sahabat?

Siapa yang kangen
pada kemunafikan dan korupsi?

*

Aku di negeri orang dan tadi malam hujan batu menimpa kepalaku
Di kampung halaman aku dipandang terhormat, apa aku mesti pulang?

Kemanapun aku pergi rumah kubawa di hati
di sana, di rumah hatiku,
selalu hujan belati.

Washington DC, Maret 2016

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.