Eksistensialisme, English, Memoir, Puisi, Racauan

Living is Easy with Eyes Closed…

wpid-20150318_175850.jpg

I want everybody to see what I can’t see.

The faith and the belief that everybody have feelings. Including you people.

You people are seen as you want them to see you: cheap, marginalized, exploited, evil, poor.

But I refuse to believe thay because you people survived. As people. Not as animal.

You have love and loved. You have happiness and sadness, in between them you have good and evil. In between good and evil you have calculation and logical reasons of your own.

No matter how error and full of fallacy from common logic, no matter how illogical, it is your own reason.

And if one care to see the bigger context one will understand them. One will know thay if one put themselves in your shoes, one will be you and nothing else. Everybody’s not free. Everybody bound to existence.

I can’t see that right know. My eyes are common eyes like yours or theirs. But I believe its there: the story of being human. I want to see that. And share that. We will meet again. And we will prove to them, that they are us.

Like you are me.

Eksistensialisme, Perlawanan, Puisi

Kata Adalah Tangan

image

Kata adalah tangan
tangan yang menyentuh pikiran
tangan yang menggenggam perasaan
tangan yang meremas jiwa
tangan yang menggores luka
tangan yang membasuh nyawa

Kata adalah tangan
tangan yang menggapai Tuhan
tangan yang menggandeng setan
tangan yang membimbing lurus
tangan yang mengajak sesat

Kata adalah tangan
tangan yang menggambar dunia
tangan yang mengukir akhirat
tangan yang memberi dosa
tangan yang mengambil pahala

Kata adalah tangan
tangan yang menyirat makna
tangan yang menyurat takdir
tangan yang menghukum hidup

Kata adalah tangan
tangan yang adalah kata
tangan yang meratap doa
tangan yang yang menutup muka

karena manusia burung bersayap kata
adalah manusia kata yang mencipta
sebelum kata adalah tiada
dan tiada adalah sebuah kata

Kata adalah tangan.

Alam, Cinta, Eksistensialisme, Puisi

Dalam kegamangan lampu kota

source: http://wallpho.com/77001-abstract-city-lights-id-44046.htm
source: http://wallpho.com/77001-abstract-city-lights-id-44046.htm

Dalam kegamangan lampu kota mengabur
jadi rintik hujan yang kau biarkan menetes
di matamu yang terbuka.

Musik elektronik mengalun dari angkot-angkot menyala diskotik
mesin di dalam mesin menjadi mesin
dan di sela-sela otomatisme kau cari sisi analog dari kota ini

Digitalisasi yang kau tolak,
hidup tak hendak dihitung
tak lengkang dalam angka
umur, tanggal, presentase tenaga kerja
statistik pertumbuhan ekonomi
atau kendali populasi

Kerna tak semua berima,
kata yang tertebak tidak menunjukkan kecerdasanmu.

Jika kau sudah paham dan dapat menebak
artinya itu pekerjaan mudah

Bantal dan ruang kosong di ranjang sempit
kau sengaja sisakan biar cinta dan melankolia tetap hidup melebihi hidup
melebihi segala struktur dan sistem yang menjebakmu

melebihi matriks linguistik dan algoritma
melebihi fisika dan kuantum yang konon tanpa batas

Karena semesta di dalam sama luasnya dengan di luar angkasa
tak terhingga batas-batas yang bisa kau buat
dan kau langgar sendiri.

Mari berbuah lagi
ciptakan adam, malaikat, setan dan semesta
yang konseptual dan otentik

Lupakan imitasi, buat agitasi
buka pikiran terhadap kesempitan semesta proletariat

Kereta terus berjalan
kapan kau mau loncat?

Cinta, Eksistensialisme, Puisi

NIHIL

 

youand me

Mungkinkah aku tak sedih
ketika darahmu mendidih
karena hidup begitu pedih
dan semua suara jadi lirih
perih

Pun punuk pelantun
puisi padang pualam!

Subuh bagimu kelam
temaram teramat keramat
ibadahmu, Naar!
Dosamu, Jannah!

bualan bulan bulanan
bumi batu batin beku

Dan kau tak bisa lagi teriak
“Merdeka” atau “Ahad!”
Tak ada versa tak ada makna
tak ada ada, yang ada nihil

Hutang hulu hulubalang
Hilang Hilir Hidup

Masih sudikah kau bercinta
kalau kau tahu nihil
sudikah mencipta
kalau kau tahu nihil
sudikah bersuka berduka bersua berdua
kalau kau tahu nihil?

nol satu nol satu
esa non esa non

Aih, kau lupa!
bahwa nol dan satu
tercipta dari aku
untuk kau!