Buku, Kurasi/Kritik

Horns

HornsHorns by Joe Hill
My rating: 4 of 5 stars

DO NOT WATCH THE FILM! It’s a different story and a very bad film. At least finish the novel first so you wont get any description of the characters, because the film cast was awful.

Baca lebih lanjut

Eksistensialisme, English, Memoir, Puisi, Racauan

Living is Easy with Eyes Closed…

wpid-20150318_175850.jpg

I want everybody to see what I can’t see.

The faith and the belief that everybody have feelings. Including you people.

You people are seen as you want them to see you: cheap, marginalized, exploited, evil, poor.

But I refuse to believe thay because you people survived. As people. Not as animal.

You have love and loved. You have happiness and sadness, in between them you have good and evil. In between good and evil you have calculation and logical reasons of your own.

No matter how error and full of fallacy from common logic, no matter how illogical, it is your own reason.

And if one care to see the bigger context one will understand them. One will know thay if one put themselves in your shoes, one will be you and nothing else. Everybody’s not free. Everybody bound to existence.

I can’t see that right know. My eyes are common eyes like yours or theirs. But I believe its there: the story of being human. I want to see that. And share that. We will meet again. And we will prove to them, that they are us.

Like you are me.

Alam, Cinta, Puisi

Muntah Kun!

icelandSebanyak apapun kau muntahkan
Kau akan selalu mual dan muntah
Muntahanmu takkan pernah usai
Hingga kau sumpal dengan wajah

Wajah yang berseri, wajah yang tersenyum
Wajah yang berkata semua baik-baik saja

Hingga kau sendirian dan tak ada mata
Yang mandang wajah sumpalan
Dan kembali mual dan muntah
Isi perutmu tak ada batas

Kau muntahkan cinta, rindu, dendam
Kau muntahkan rasa perih binasa
Kau muntahkan alam semesta
Kenapa tak henti kau pun tak paham

Akal tak bisa menjelaskan
Bagaimana muntah menjelma
Jadi kata, jadi gerak, jadi aksara
Dan dari muntah kau berbagi sengsara

Tidak ada nikmat yang dibawa
Sengsara kembaran samsara

Dan kau sadar, disitulah asal tiada
Pada ia yang kembali ke samsara
Dan membuatmu sengsara
Meratapi pusara
Lara
Ara
Ra
A

Kun fa ya kun!

Allah adalah segala
Ia adalah kita Ia adalah semesta
Ia kekal tak berawal dan tak berakhir
Maka semua  kekal tak berawal tak berakhir

Kun fa ya kun!

Berubah bentuk bereinkarnasi menjadi jadi
Menjadi tanah, menjadi abu, menjadi udara
Menjadi batu menjadi ilmu menjadi lembu
Menjadi ini menjadi itu menjadi hampa dan
Menjadi ada menjadi tiada menjadikan kun!

Kun fa ya kun! Terjadi!
Kun fa ya kun! Mengada!
Kun fa ya kun! Meniada!

Innalilahi wa inna ilaihi raa ji’un!
Maka terjadilah ketiadaan…