Puisi, Workshop

Mengubah Rasa Jadi Puisi

Kekasihmu pergi, orang yang kau cintai meninggal, kau tidak lulus sekolah, kau ditembak gebetanmu, kamu masuk kampus yang kamu inginkan, atau dapat pekerjaan ideal. Semua kejadian ini menyisakan rasa yang kuat. Bagaimana caranya untuk berbagi rasa ini kepada banyak orang? Toh tidak semua orang mengalami apa yang kamu alami. Jawabannya: dengan puisi.

Temukan apa yang mau kamu katakan secara literal tapi tidak mungkin kamu katakan. Misalnya kamu mau bilang, “Benci untuk mencinta” pada pacarmu. Walau mengandung ironi, tapi ini bukan puisi. Ini kalimat yang jelas, yang interpretasinya tidak banyak. Kita akan buat kalimat ini jadi kaya dengan rasa.

Biasanya yang pertama harus ditarik dulu adalah sebuah rasa yang abstrak. Benci dan cinta sendiri adalah kata-kata yang sudah abstrak, kita tidak bisa menyentuh benci atau cinta. Maka untuk menjadikannya puisi kita bisa membuatnya menjadi fenomena nyata dengan kata benda dan kata kerja. Benci untuk mencinta, adalah ketidaksukaan untuk melakukan yang kita suka, karena yang kita suka merugikan kita. Cari perumpaannya, membenci yang kita cintai itu seperti…. Kecanduan pada narkoba, misalnya. Maka untuk bilang aku cinta untuk membenci dalam puisi, bisa saja (satu diantara banyak caranya), memakai perumpaaan narkoba. Jadinya seperti ini:



***
Heroin, pahlawanku, yang tak bisa kulepaskan Atau tak mau melepaskanku

Meth, kristal paling berharga, dan tubuhku rubuh, organku rusuh ingin kau!

Kau, opium terkuat, seperti Tuhan yang ilusif antara ada dan tiada,

Tapi opresif
Posesif.

***

Jadi untuk membuat puisi dari rasa dan emosi, yang kamu perlukan adalah manifestasi nyata dari rasa itu, dengan perumpamaan-perumpaan yang menimbulkan rasa semacam itu. Dan dengan perumpamaan puisimu bisa membuka pintu persepsi banyak orang. Bukan hanya untukmu.

Alam, Cinta, Eksistensialisme, Perlawanan, Puisi, Uncategorized

Cerita Samsara

Ada bunyi jadi suara jadi kata jadi cerita
Ada gerak jadi lagak jadi gambar bercerita
Ada arang berjelaga untuk menulis cerita
Ada tiada jadi ada jadi apa yang cerita
Ada yang kun faya kun maka Tuhan bercerita
Ada engkau jadi aku maka kitalah cerita
Ada mayat jadi jimat maka jadilah cerita
Jadilah cerita dilupakan sia-sia

Si a
Sia sia
Si A Pa
Sia sia
Si Apa
sia-sia
Manusia sia-sia
Man usia sia-sia
M anus ia sia-sia
Sia mang mang mang
Si amang mang mang
Sia mang manu sia sia
Mang manusia sia sia
Mang manusia siamang
Man usia si amang
Usia si amang
Si A mang
A mang
Mang
Ang
Ng
Ng
Ng

Adalah  bilangan yang ng ng ng
Tot dan jadilah
tik dan tetesan
tuk dan ketukan
tok dan bangunan
tak dan pukulan
tek dan patahan
tit dan keluhan
tut dan kotoran
Peradaban
Per adab an

Keberadaban
Keberadaan
Keadaan
Ada

Apa ada cerita
Yang cukup nyata
Buat kau percaya?

Cinta, Eksistensialisme, Puisi

Vanili

Ivan dan Lily malam ini
Tergeletak di jalan sepi
Dua kekasih hati
Sudah dipisahkan mati

Kebut-kebut, rasa menggebu
Gebu-gebu dada berpacu
Pacu-pacu menuju ayahmu
Malam ini kulamar kamu

Berdua sepulang kerja
Lily dan Ivan menatap senja
Dari atas flyover Jakarta
Ivan menyatakan cinta

Sudah bersahabat tahun ke lima
Sudah lewat banyak masa
Dan gagalnya banyak cinta
Tentu saja, Lily bilang iya

Tapi kau harus temui aku punya Papa